12.30.2011

Berbuat Jahat di Bulan Baik


Dompet Dhuafa - detikRamadan
Jakarta - Kasus-kasus kejahatan tak pernah sepi menghiasi berita-berita di media massa baik cetak maupun elektronik. Bahkan di media elektronik mata acara khusus yang menampilkan kriminal tidak pernah kehabisan stok berita.

Dengan kata lain, setiap hari masalah-masalah kriminal tidak pernah berkurang bahkan cenderung bertambah di bulan Ramadan ini. Angkanya akan semakin naik mendekati hari Lebaran nanti. Ironis memang, karena bulan Ramadan yang seharusnya dijadikan waktu untuk berbuat kebaikan, malah tak sedikit pun membuat orang beranjak dari niat buruknya.

Layaknya zaman yang kian modern, modus kejahtan pun kian hari kian beragam dan bertambah canggih. Seperti yang baru-baru ini terjadi sekelompok perampok bersenjata dengan sangat mahir merampok sebuah bank swasta di Medan, berhasil membawa kabur miliaran rupiah dengan tumbal seorang korban yang tewas, dan dua orang luka berat.

Firman Allah dalam hadis Qudsi:

"Wahai hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kedholiman atas diriKu, maka janganlah kalian saling mendholimi." (HR Muslim 4/1994)

Sungguh sadis rasanya. Siapa yang bertanggung jawab akan keadaan seperti ini. Walaupun ratusan tausiyah kita dengar setiap hari tapi jika kita tidak memiliki kesadaran dan rasa kemanusiaan yang kita tanamkan dalam diri kita masing-masing, niscaya angka kriminal akan terus bertambah.

Hidup di zaman ini memang tidak mudah, apalagi untuk masyarakat kelas bawah. Kebutuhan perut yang harus terpenuhi seakan-akan terus mendesak kita untuk berbuat apa saja. Apalagi jikalau kita tidak memiliki iman yang cukup, posisi inilah yang sangat berbahaya. Maka segala cara baik halal atau pun haram akan kita tempuh, tak pandang bulu, walaupaun nyawa orang ataupun harta orang lain yang harus kita rampas.

Tapi ternyata kejahatan tidak hanya menggoda orang-orang yan kesulitan mencari makan. Sepertinya pepatah "semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya" tepat untuk menggambarkan keadaan para pejabat negeri ini yang memegang jabtan tinggi dan terhormat yang masih saja melakukan kezaliman seperti korupsi dan memeras.

Dalam keadaan yang serba cukup godaan pun semakin berat, miliaran uang yang dikelola serta kekuasaan yang dimiliki dapat membutakan mata hati sehingga pada akhirnya kita berbuat keji dengan memakan harta orang lain yang bukan hak kita. Hidup memang tidak mudah tapi juga tidak sulit jika kita mau berusaha dan mensyukuri apa yang kita miliki. Sesungguhnya hidup ini indah jika kita ikhlas dan tak pernah menyerah melewatinya.

Tidak ada komentar: