12.14.2012

4 Tips Cerdas Menggaet Pemasang Iklan Bagi Blog Anda

Menjual spot iklan banner mandiri merupakan metode paling menguntungkan untuk menghasilkan uang lewat blog. Setidaknya ada dua alasan yang melandasinya.
Pertama, pemilik blog mendapatkan uang yang utuh karena tidak dipotong oleh pihak ketiga (broker iklan).
Kedua, pemilik blog bisa menyeleksi iklan apa saja yang ditampilkan. Dengan kata lain, pemilik blog bisa menolak iklan yang merugikan dirinya atau pembacanya.

Sayangnya, bagi blog yang belum terkenal, menggaet pemasang iklan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu upaya dan waktu. Saya sendiri merasakan hal itu. Namun, saya tidak menyerah sehingga dalam 3 bulan terakhir saya mencoba beberapa cara untuk menggaet pemasang iklan di blog hiburan yang saya miliki. Hasilnya, saya mendapatkan 6 orang pemasang iklan. Dari jumlah tersebut, empat orang memasang iklan lebih dari dua bulan.

Saya berasumsi bahwa banyak juga blogger lain yang sedang berjuang menggaet pemasang iklan. Oleh karena itu, dalam artikel ini saya berbagi 4 tips praktisnya.

4 Tips Cerdas Menggaet Pemasang Iklan Bagi Blog Anda


1. Miliki Trafik Yang Cukup
Suka atau tidak suka, Anda harus memiliki trafik yang cukup tinggi karena trafik merupakan acuan awal bagi para pemasang iklan untuk menilai blog Anda. Tidak ada aturan baku mengenai berapa jumlah trafik yang harus Anda miliki, namun bila Anda memiliki pengunjung di atas 500 orang perhari, itu merupakan modal awal yang cukup.

2. Buat Halaman Pemasangan Iklan
Jika Anda sudah memiliki trafik yang cukup, buat halaman pemasangan iklan. Hal ini untuk menginformasikan kepada orang lain bahwa Anda menerima pemasangan iklan. Agar efektif, halaman iklan tersebut memuat hal-hal berikut:

• Target pemasang iklan: sebutkan siapa target pemasang iklan yang Anda inginkan. Bila topik blog Anda adalah bisnis online, maka Anda bisa membuat pernyataan pemasangan iklan bagi para pelaku bisnis online, seperti afiliator, penyedia hosting, penjual ebook, pemilik toko online, dan sebagainya.
• Keuntungan bagi pemasang iklan: sebutkan apa saja keuntungan yang bakal diperoleh para sponsor bila beriklan di blog Anda. Sebagai contoh, produk atau jasa mereka akan banyak diketahui orang, produk atau jasa mereka akan efektif karena diihat pengunjung yang tertarget, dan lain-lain.
• Data trafik: sajikan trafik blog Anda, misalnya pengunjung dan page views satu bulan terakhir. Jangan lupa, gunakan data yang akurat. Untuk hal ini, Anda bisa menggunakan data dari Google Analytics.
• Pilihan Spot Banner: informasikan jumlah, ukuran, dan posisi banner sehingga mudah diketahui oleh calon pemasang iklan. Misalnya, Anda menyediakan spot banner ukuran 125x125 sebanyak 4 buah di sidebar atas.
• Biaya beriklan: informasikan biaya pemasangan iklan. Jika Anda bingung menentukan harga, amati harga iklan di blog lain, lalu tentukan harga yang Anda inginkan. Sebagai langkah permulaan, pilihlah biaya yang relatif lebih rendah dari blog-blog tersebut.
• Sarana pembayaran: berikan sarana pembayaran yang Anda terima (bisa Paypal dan atau nomor rekening tabungan Anda). Namun, ini bersifat pilihan karena Anda bisa menginformasikannya kemudian.
• Kontak: cantumkan pula alamat untuk menghubungi Anda. Bisa melalui email atau form kontak.

3. Buat Daftar Calon Pemasang Iklan
Memiliki halaman pemasangan iklan belumlah cukup karena mungkin saja blog Anda tidak diketahui oleh para pemasang iklan. Oleh karena itu, luangkan waktu Anda untuk mencari para calon pemasang iklan. Cara termudahnya adalah dengan melihat para pemasang iklan di blog lain. Pilih para pemasang iklan tersebut yang sesuai dengan topik blog Anda, lalu kunjungi situs atau blognya. Catat alamat dan nama mereka. Idealnya, semakin banyak calon pemasang iklan, semakin bagus bagi Anda. Untuk permulaan, buatlah daftar 20-30 calon pemasang iklan.

4. Hubungi Calon Pemasang Iklan
Prinsip jemput bola berlaku di tahap ini. Dengan kata lain, Anda harus proaktif menghubungi calon pemasang iklan yang sudah Anda catat. Hubungi mereka secara profesional via email atau form kontaknya. Beberapa poin di bawah ini bisa Anda masukkan saat menghubungi mereka:

• Perkenalkan diri Anda
• Informasikan bahwa Anda menghubungi mereka untuk menawarkan pemasangan iklan
• Beri gambaran mengenai topik dan trafik blog Anda.
• Informasikan ukuran, lokasi, dan biaya pemasangan iklan.

Sebagai gambaran mengenai poin-poin tersebut, di bawah ini adalah contoh email yang bisa Anda buat. Mohon diingat, Anda bisa memodifikasinya sesuai keperluan Anda.

Menangis itu Sehat..

jangan ragu untuk menangis, Anda akan sehat Jasmani dan Ruhani..

"Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis," (an-Naml: 43)

Telah ditemukan hubungan yang kuat antara fungsi fisiologis dan psikologis terhadap luapan emosi seseorang pada umumnya serta perantara apa yang bisa dipakai untuk mengungkapkannya. Sama juga dengan cara menangis atau selainnya.


Telah jelas bahwa tangis itu menimbulkan tetesan air mata dan menghasilkan zat-zat yang ada di mata, membersihkan bola mata, serta mengurangi tekanan-tekanan hidup yang dihadapi. Sebagaimana telah jelas pula bahwa tangisan juga memberi pengaruh pada organ-organ tubuh yang lain, seperti urat nadi maupun saraf yang menjadi tegang di waktu seseorang emosi, begitu pula dengan meningkatnya denyutan jantung dan urat nadi serta menambah aliran adrenalin dari dua paru-paru.

Saat paling bahagia di dunia ini hadir ketika anda merendahkan diri dan tunduk, takut, menangis serta bertaubat dan memohon keampunan kepada Allah semata.

Ibnu Qoyyim dalam kitab al-Fawaid, “Celaka kamu, jangan engkau meremehkan dirimu. Seseorang yang bertaubat itu dicintai. Seseorang yang mengalah itu benar. Penyataan kerugiannya merupakan sumber kekayaan. Tunduknya kepalamu kerana penyesalan adalah keluhuran, dan mengakui kesalahan itu menunjukkan jalan yang benar untuk jiwa.”

Berhentilah sejenak, menjauh dari dunia dengan segala kecemasannya, kedudukan dan istana-istananya. Duduklah menyendiri, menyingkir dari para sahabat dan keluarga. Menyepilah dan tanyakan pada dirimu. “Untuk apakah aku hidup?? Apakah yang kuinginkan?? Dan apakah puncak dari semua itu??” Dan temukanlah jawapannya!!!

Hari-hariku berlalu tanpa Penyesalan

Tanpa tangisan, Rasa Takut, Ataupun rasa sedih

Betapa Mahabijaksana Allah, telah memberiku kesempatan

Padahal aku terus menerus bergelimang dosa

Akulah yang telah menutup pintu-pintu itu

karena kemaksiatan

Sedangkan mata Allah selalu melihatku

Biarkan aku meratapi dan menangisi diriku

Dan menempuh waktu dengan kesedihan

Biarkan aku terus mengucurkan air mata

Barangkali rasa sedih ini dapat melepaskan aku darinya.



Wahai Tuhanku,

aku hadapkan hatiku kepada-Mu sebelum kedua tanganku,

Aku memohon kepada-Mu dengan jiwaku sebelum terucap oleh lisanku

Hanya kepada-Mu aku meminta, mengadu, dan memohon

Aku memohon kepada-Mu, seperti permohonan orang yang berdosa

Permohonan anak yatim dan permohonan di waktu malam tiada bintang

Aku hadapkan hatiku kepada-Mu



Aku hamparkan kedua tanganku kepada-Mu,

Aku percaya mustajabnya doa dan tidak ada sesuatu pun

antara doaku dan Arsy-Mu, kecuali doa yang mustajab.

Aku berkata,"firman-Mu benar,berdoalah kepadaKu, nescaya

Aku ijabahi untuk kalian."



Aku memohon kepada-Mu, wahai Tuhanku dengan berkata,

Aku telah mencela dan memandang hina keluargaku

Aku singkiri orang-orang yang kucintai

Dalam kesendirianku, aku curahkan segala kesedihan dengan

darah

Aku terlantar dalam kesedihan yang berpanjangan

Aku tatap arah langit dengan penuh penderitaan

Dari resah dan gundah

Rabbi, betapa aku penuh kesalahan

Adakah waktu menghadap-Mu untuk bertaubat

Telah hilang kesempatan dari kehidupanku yang pertama

Sementara akan datang kehidupan kedua setelah kematian



Rabbi,

Aku telah mengakui dosaku

Di lubuk hatiku aku tangisi semua perbuatan dosaku

Aku terhina kerana dosaku,

Adakah setitis

Curahan rahmat-Mu yang mendekat padaku

Rabbi, aku telah datang kepada-Mu dengan bertaubat

Maka terimalah hamba-Mu yang mengharapkan belas kasih

Dalam kebingungan

Hanya air mata ini yang aku miliki

Sebagai tanda penyesalanku pada rendahnya diriku


Rabbi,

jika engkau menghukukmku kerana dosa-dosaku

Itulah balasan yang tepat bagi pendurhaka

Jika Engkau memberi ampun...Engkau telah memberi ampun

kepada seorang hamba yang penuh dosa

Dan Engkau memberi rahmat pada seorang insan yang berada

dalam ketidaktahuan

Si Abid (Ahli Ibadah yang merasa paling suci)

Pada suatu ketika Umar bin Khathab bercerita:
"Pada zaman dahulu ada seorang Abid (ahli ibadah) yang selalu memaksakan diri dalam beribadah. Dia merasa dirinya paling suci, sedangkan orang lain dinilai bersimbah dosa lantaran maksiat yang mereka lakukan.
Dalam hatinya selalu tertanam perasaan:
"Rahmat Allah hanya akan dicurahkan kepada orang ahli ibadah, bukan kepada pelaku maksiat."

Perasaan itu membuat si Abid meninggalkan pergaulan umum, mengisolasi diri dalam peribadatan. Tidak lagi mengenal silaturrahim.

Ketika di Abid sudah berada di akhirat, dia mengajukan pertanyaan kepada Allah: "Ya Allah, apakah yang Engkau berikan kepadaku sebagai balasan ibadahku sewaktu didunia?"

Jawab Allah: "Balasan buatmu adalah siksa neraka."
Dengan terperanjat si Abid meminta penjelasan: "Ya Allah, terus apa arti ibadah yang telah aku lakukan?"

Jawab Allah: "Sebab sewaktu di dunia kamu telah memutuskan silaturrahim, yang berarti telah memutuskan rahmat-Ku. Kamu tidak peduli dengan orang-orang yang berada di sekitarmu, dan kamu sombong dengan ibadahmu. Karena itu, pada hari ini Aku putuskan pula rahmat-Ku kepadamu, sehingga siksa neraka yang paling pantas menjadi imbalan ibadahmu sewaktu di dunia."

AYAT AL QUR’AN TELAH MEMBEBASKAN SEORANG PEMBANTU

Suatu hari ada seorang pembantu yang tidak sengaja menumpahkan air ke tangan majikannya sehingga membuat terganggu dan marah, serta merta pembantunya berucap,
 “Orang – orang yang menahan amarahnya” (Ali Imran : 134).

Sang majikan berkata, “Aku menahan amarahku”.

Pembantu itu menjawab,
“Dan memaafkan (kesalahan) orang” (Al – Imran : 134).
 Sang majikan berkata,”Aku maafkan engkau”.
 Pembantu itu berucap,
 “Dan Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan”. (Ali Imran : 134).
Sang majikan berkata,”Aku bebaskan engkau karena Allah”.


“ (yaitu) orang – orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan “ (Ali Imran : 134).


Sumber : Al Qur’an dan terjemahannya Departemen Agama RI
Kisah – Kisah yang Menggetarkan Hati

5.21.2012

matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah bahkan sampai ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari bagi sains, perdagangan dan industri. Di samping matematika menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprediksi (Jailani dalam Hamzah, 2008: 129) .

koment dong....


Tujuan umum Diktat:
1.      Mengenalkan pelajaran fisika di semua kalangan masyrakat seperti petani, nelayan, buruh dan sebagainya. Hal ini dilakukan supaya fisika tidak hanya diketahui oleh guru dan para siswa saja dan penggunaan serta manfaatnya juga bisa diterpkan oleh masyarakat umum.
2.      Mengenalkan konsep fisika baik secara langsung dan secara tidak langsung kepada masyarakat umum di lapangan/lokasi mereka bekerja. Secara langsung adalah melalui presentasi atau demonstrasi seperti cara guru mengajar di kelas. Secara tidak langsung yaitu pelaksana terjun langsung (berpartisipasi) melaksanakan proses diktat.
3.      Membantu masyarakat untuk memperoleh hasil memuaskan dari hasil kerja tersebut.
4.      Membuat masyarakat yakin bahwa pelajaran dan konsep fisika mudah dipahami dan mudah diterapkan

Tujuan khusus Diktat (instrumental):
1.      Dengan konsep resonansi, dapat ditentukan panjang gelombang, cepat rambat dan frekuensi pada udara yang terdapat di dalam tabung udara.
2.       

5.16.2012


PENGERTIAN, KEDUDUKAN, DAN SYARAT-SYARAT UMUM EVALUASI
a.      Pengertian Penilaian
Pengukuran/penilaian adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-­hal telah dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Pengertian ini menunjukkan bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. Pengukuran bermaksud menentukan luas, dimensi, banyaknya derajat atau kesanggupan suatu hal atau benda. Tugas pengukuran berhenti pada mengetahui "berapa banyak pengetahuan yang telah dimiliki siswa", tanpa memperhatikan arti dan penafsiran mengenai banyaknya pengetahuan yang dimiliki itu. Apabila hasil pengukuran itu ditafsirkan

b.      Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan
Penilaian meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz dan kawan-kawannya, penilaian adalah suatu program untuk mem­berikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman. Yang dimaksud dengan pengalaman adalah pengalaman yang diper­oleh berkat proses pendidikan. Pengalaman tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola kepribadian siswa. Jadi pengalaman yang diperoleh siswa adalah pengalaman sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini, penilaian adalah suatu upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah men­capai tujuan belajar dan pembelajaran.

c.      Syarat-syarat Umum Evaluasi
Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut  (1). Memiliki validitas, (2). Mempunyai reliabilitas, (3). Objektivitas, (4). Efisiensi, dan (5). Kegunaan/ Kepraktisan.
Validitas. Artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Misalnya, barometer adalah alat pengukur tekanan udara dan tidak tepat bila digunakan untuk mengukur temperatur udara. Demikian pula suatu tes memiliki suatu validitas bila tes itu benar-benar mengukur hal yang hendak di tes.
Sebuah tes inteligensi, validitasnya dapat diperkirakan dengan kriteria lain, yakni dengan ukuran yang diprakirakan oleh guru. Misal­nya seorang guru telah lama bergaul dengan siswa tertentu. Dia dapat melihat kapasitas siswa itu berada di bawah pengawasannya. Apabila antara hasil tes dengan pendapat guru tak seberapa berbeda (kore­lasinya tinggi), maka dapat dinyatakan bahwa tes itu mempunyai validi­tas yang tinggi.
Kriteria lain yang dapat digunakan untuk mengukur validitas tes itu ialah membandingkannya dengan hasil yang telah diperoleh oleh seorang ahli lain. Jadi validitas suatu tes menunjukkan ukuran/tingkat di mana tes itu dapat dipergunakan untuk mengukur suatu tujuan objek tertentu.
Reliabilitas. Suatu alat evaluasi memiliki reliabilitas, bila me­nunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang yang akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dia dites kembali dengan alat uji yang sama.
Reliabilitas suatu tes biasanya dinyatakan dengan koefisien kore­lasi. Suatu alat evaluasi yang tinggi bila reliabilitasnya menunjukkan koefisien korelasi 1.00, sedangkan tes yang reliabilitasnya rendah mempunyai koefisien korelasi 0.00.
Untuk mengetahui besar kecilnya reliabilitas suatu tes dapat di­tempuh berbagai cara, yakni dengan cara mengulangi kembali tes itu (test-retest), atau dengan cara comparable forms atau split halves method. Pendek kata, semua alat evaluasi yang digunakan oleh guru harus cukup reliabel sekalipun tidak begitu tinggi.
Objektivitas. Suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubungan­nya dengan alat evaluasi itu. Guru harus menilai siswa dengan kriteria yang sama bagi setiap pekerjaan tanpa membeda-bedakan si A atau si B dan seterusnya.
Selain dari itu, interpretasi siswa terhadap instruksi dalam alat evaluasi harus sama, instruksinya harus jelas dan tegas, tidak me­nimbulkan interpretasi yang berbeda-beda.
Objektivitas dalam penilaian sering diperlukan dalam mengguna­kan : questioner, essay test, observation, rating scale, check list dan alat-alat lainnya.
Sering terjadi suatu alat evaluasi yang dibuat oleh seorang guru menimbulkan berbagai interpretasi, sehingga hasilnya sangat berbeda­-beda, karena setiap siswa mempunyai interpretasinya masing-masing terhadap alat tersebut. Perbedaan interpretasi itu mungkin disebabkan adanya istilah-istilah yang sulit dipahami. Untuk menghindarkan kesalahpahaman ini, perlu dilakukan percobaan terlebih dulu dan me­netapkan kriteria untuk mengontrol hasilnya.
Objektivitas juga diperlukan pada waktu membuat skor hasil tes. Guru harus menggunakan kriteria yang sama.
Efisiensi. Suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak. Ini tidak berarti, bahwa evaluasi yang memakan waktu, usaha dan uang sedikit dianggap alat evaluasi yang baik. Hal ini tergantung pada tujuan penggunaan alat evaluasi dan banyaknya siswa yang dinilai dan sebagainya.
Suatu alat evaluasi diharapkan dapat digunakan dengan sedikit biaya dan usaha yang sedikit, dalam waktu yang singkat, dan hasil yang memuaskan. Efisiensi dapat dicapai dengan cara :
Si penilai mampu memilih alat yang tepat untuk tujuan tertentu.
Si penilai dapat mempertimbangkan perlu tidaknya mempergunakan beberapa macam alat penilai.
Si penilai hanya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan tujuan yang sama.
Kegunaan/Kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah useful­ness (harus berguna). Untuk memperoleh keterangan tentang siswa, sehingga guru dapat memberikan bimbingan sebaik-baiknya bagi para siswanya.

5.10.2012

BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN PENGETAHUAN SEJAK DINI TENTANG CINTA TANAH AIR?


a.       Pemerintah menyelenggarakan pembeljaran pendidikan kewarganegaraan dan sejarah perjuangan bangsa di lembaga pendidikan
b.      Dari jenjang sekolah dasar, siswa sudah mulai ditanamkan lima hal penting, yaitu:
-                      Berketuhanan yang maha esa
-                      Bermoral yang tinggi
-                      Memiliki ras nasionalisme yang tinggi
-                      Memiliki etos kerja
-                      Cerdas dan kreatif
c.       Upacara sederhana, mislanya upacara senin dan menyanyikan lagu nasional